Penulis: budikoral

Ruang tajam atau bahasa kerennya depth of field (DOF) jarang dibahas dalam diskusi tentang photography apalagi diseminar-seminar. Ini karena pengetahuan tentang ruang tajam merupakan hal dasar yang dianggap sudah di pahami betul oleh seorang photographer.

Tetapi dari perbincangan kede kopi yang saya lakukan dengan beberapa photographer baru, ada sedikit kebinguangan begitu bahasan sampai pada ruang tajam. Mereka tidak pernah tahu atau mengerti tentang ruang tajam. Padahal kalo mereka membaca buku-buku tentang dasar photography, semua dijabarkan dengan sangat jelas dan detil.

Menggunakan Bukaan Aperture besar

Berbicara tentang ruang tajam saya akan memaparkan secara sederhana pada tulisan ini. Karena kalau dijabarkan secara komplek akan muncul banyak rumus-rumus dari mana datangnya ruang tajam. Secara sederhana ruang tajam adalah daerah yang masih terlihat jelas/tajam didepan dan belakan dari titik focus. Contohnya saya misalkan objek berada 3 meter dari depan lensa. Ada ruang atau daerah beberapa meter didepan dan dibelakang objek masih terlihat tajam terlihat di hasil foto.

Menggunakan Bukaan Aperture kecil

Berapa besarnya ruang tajam itu?. Besarnya daerah tajam secara umum tergantung dari panjang focal lensa, f-stop atau diagframa yang digunakan dan jarak objek dengan lensa. Walau pemakaian jenis kamera juga sedikit mempengaruhi. Semakin besar panjang focal lensa akan semakin sempit ruang tajamnya. Semakin besar bukaan diafragma semakin sempit ruang tajamnya. Semakin dekat jarak objek juga akan semakin sempit ruang tajamnya. Begitu juga kebalikannya.

Saya contohkan untuk jarak objek 3 meter dengan menggunakan lensa normal 55 mm dan diafragma f/16. Dari perhitungan didapat ada jarak sepanjang 1,11 meter didepan objek dan 4,08 meter dibelakang objek masih terlihat tajam. Untuk gampangnya coba hitung pada Depth of Field Calculator ini.

Saya tekankan kepada anda bahwa untuk menghasilkan foto yang baik dan bagus bukan hanya didasarkan pada ruang tajam yang digunakan. Tetapi banyak yang mempengaruhinya, misalnya teknik, komposisi, sudut pengambilan dan banyak lagi faktor pendukung lainya. Atau paling gak komposisi teknik sudah kita kuasai dari sekarang. Dan jangan lupa teruslah memotret.