Penulis: budikoral

Kita sering mendengar tentang white balance, apalagi dizaman kamera digital sekarang ini. Tapi tahukan anda apa itu white balance? Jawabnya sederhana yaitu penyesuaian kamera terhadap warna putih. Loh, jadi mengapa harus disesuaikan?.

Untuk menjawab pertanyaan selanjutnya saya coba gambarkan seperti ini. Kita contohkan mata manusia. Mata kita dapat membedakan warna putih dengan warna-warna lainnya. Baik dalam kondisi terang-benderang, normal, maupun dalam keadaan remang sekalipun. Dengan beberapa intensitas cahaya warna putih dapat kita bedakan dengan jelas.

Tapi kemampuan se-ekstrim ini tidak dimiliki oleh perangkat buatan manusia seperti kamera. Kamera tidak punya kemampuan untuk dapat membedakan warna putih pada intensitas cahaya yang berbeda. Maka perlu dilakukan apa yang disebut dengan white balance. Lantas mengapa penyesuaian itu perlu dilakukan.?

Warna Cahaya

Warna cahaya ditentukan oleh derajat panas yang dikeluarkan dari sumber cahaya. Derajat panas biasa disebut dengan satuan Kelvin (K). Semakin tinggi derajatnya semakin dingin warna cahayanya, efek yang ditimbulkannya adalah warna kebiruan. Dan warna merah untuk warna cahaya dengan derajat yang rendah.

Misalnya pada cahaya lilin. Kertas putih yang disinari dengan lilin akan berwarna kekuningan. Warna ini adalah bias cahaya yang di pancarkan oleh lilin dan diterima oleh kertas putih tadi.

WB pada Kamera Film

Film juga memiliki white balance, hanya pada film kita harus memilih WB yang akan kita gunakan. Secara umum film yang kita jumpai adalah dengan jenis WB Day Light, dan ini yang banyak beredar di Indonesia Maka untuk mendapatkan hasil foto dengan ukuran warna cahaya yang pas biasa digunakan bermacam-macam filter sesuai dengan efek atau normalisasi yang diinginkan.

Auto White Balance

Kita biasa memakainya untuk memotret dengan berbagai kondisi pencahayaan, ya memang itu cara gampangnya. Saya coba beri gambaran sedikit tentang Auto White Balance ini. AWB pada kamera digital ini cara kerjanya sama dengan auto eksposur. Kamera akan menganalisa objek yang ada di dalam frame, kemudian dikalkulasikan. Hasil kalkulasi ini akan di sesuaikan dengan data yang ada untuk di cocokkan. Kamera secara aoutomatis akan memilih setting terbaik untuk kondisi objek tersebut.

Bila kasusnya objek dominan berwarna merah, maka kamera akan secara akan secara aoto memberikan kompensasi menormalkan warna merah tadi, sehingga hasil foto akan terlihat kebiru-biruan. Kondisi ini yang kadang membuat auto white balance tidak berfungsi secara benar.