Penulis: budikoral

Untuk menggunakan kamera SLR atau kamera lensa reflek tunggal pertama yang harus di ketahui adalah fungsi dari masing-masing bagian kamera. Secara umum kamera jenis ini terdiri dari tiga bagian besar, yaitu tombol pelepas rana, pengatur kecepatan rana dan ring pengatur diafragma.

Untuk kamera automatic focus atau SLR Digital pengatur kecepatan dan diafragma dapat diatur secara cepat dengan fasilitas-fasilitas tombol atau scroll di body kamera. Ini sangat berbeda dengan kamera manual yang semua pengaturan kamera karus kita sendiri yang mengesetnya.

Untuk memudahkan penjelasan ada baiknya kita kembali sebentar ke belakang. Maksudnya supaya gampang di cerna. Makanya saya contohkan kamera kakek kita yang manual itu. Pada kamera ini pengatur kecepatan rana biasanya terdapat pada bagian atas kanan dari body kamera, berdekatan dengan tombol pelepas rana. Sebagaimana fungsinya adalah sebagai pengatur kecepatan bukaan layar rana.

Pengaturnya berbentuk bulat seperti silinder pipih, biasanya terdapat tulisan angka-angka pengatur, mulai dari angka 1-2-4-8-15-30-60-125-250-500-1000 dan 2000, bahkan ada yang sampai 4000 seperti pada kamera jenis Nikon Fm2. Angka ini menyatakan seperdetik. Artinya kalau angka 60 menyatakan 1/60 detik, angka 125 menyatakan 1/125 detik begitu juga untuk yang lainnya.

Jenis kamera manual

Ring diafragma, biasanya terdapat pada bagian lensa atau menyatu dengan lensa dekat body kamera, terdapat beberapa angka mulai dari 1,8 – 2 – 2 ,8 – 3,5 – 4 – 5,6 – 6,3 – 8 – 11 – 16 – 22 – 32. Makin kecil angka semakin besar bukaan diafragma, begitu juga sebaliknya. Angka ini akan berhubungan dengan ruang tajam (akan dibahas pada artikel ruang tajam).

Pada dasarnya kedua pengaturan diatas adalah sama, yaitu mengatur cahaya yang masuk menyinari film. Pengatur kecepatan rana berfungsi mengatur lamanya cahaya menyinari film, sedangkan diafragma sama seperti pupil mata yaitu mengatur banyaknya cahaya yang masuk menyinari film.

Yang harus di pegang sebagai pedoman kita adalah film harus disinari dengan pencahayaan normal. Tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih (ini yang kita sebut nantinya dengan istilah under atau over exsposure). Nah, untuk mendapatkan cahaya normal ini kita yang mengaturnya dengan penyetelan diagfragma atau kecepatan.

Pada kamera SLR digital sekarang ini, pengaturan-pengaturan demikian bisa tidak dipakai lagi. Kita tinggal memilih tombol pengaturan otomatis yang terdapat pada body kamera. Biasanya diistilahkan dengan pengaturan mode. Pilihan mode yaitu M-Av-Tv-P, dan ada beberapa pilihan yang lain tapi biasa yang digunakan adalah seperti yang saya sebutkan diatas.

Pengatur Mode pada kamera digital

Mode M maksudnya manual, kita mengatur sendiri aksposurnya seperti pada kamera manual diatas, jadi prinsip manual tetap dipakai pada kamera canggih sekalipun. Mode Av maksudnya prioritas diafragma, kita mengeset diafragma yang akan kita pakai. Selanjutnya kamera akan mengatur sendiri kecepata rana sehingga di akan dapat pencahayaan normal tadi. Mode Tv, kebalikan dari Av, kecepatan yang menjadi prioritas. Mode P adalah program, kamera sendiri yang mengatur komposisi antara diafragma dengan kecepatan sehingga pencahayaan yang di dapat normal.

Pada jenis kamera film yang menerima cahaya adalah rol film yang dipasang pada body kamera. Sedangkan kamera digital posisi film digantikan oleh kepingan CCD atau CMOS. Bagi yang sudah lama bermain di kamera film anda tidak perlu khawatir dengan kamera digital. Karakteristik kepingan pemindai tadibisa dibilang sama dengan film. Tetapi yang dihasilkan adalah data digital warna-warna pembentuk gambar dari foto kita.

Sampai disini saya kira kita sudah bisa mulai memotret dan mencoba menerapkan apa yang saya paparkan dalam artikel ini.